Pernahkah teman² merasa bertemu seseorang untuk pertama kali, tapi hatimu berkata, "Aku mengenalnya sejak lama."?
Pernahkah kita dipeluk seseorang yg baru saja dijumpai, tapi rasanya seperti pulang ke rumah?
Aku telah melihat itu. Aku telah merasakannya. Dan aku menemukannya dalam sebuah rumah pergerakan. Rumah yg tidak bertembok. Rumah yg dindingnya adalah hati² yg saling terbuka, dan atapnya adalah mimpi² yg melangit.
Namanya Komunitas Gerakan Sekolah Menyenangkan.
Di dalamnya, aku menyaksikan orang² yg berangkat dari tempat² yg jauh, menembus batas daerah, suku, bahkan agama, semata karena mereka tahu, di ujung perjalanan itu, ada saudara yg telah menunggu.
Aku melihat serombongan dari Palembang yg tak ragu terbang ke Jogja.
Aku mendengar kisah rombongan dari Kalimantan yang menjejak tanah Jawa hanya untuk duduk bersama, bertukar rasa. Aku juga bertemu kafilah dari jawa barat menuju Surabaya bukan karena ingin menjejakan daerah yang belum pernah di datangi. Atau sebaliknya saudara² dari Jawa Tengah berbondong ke Sumedang.
Bahkan dulu ada yg hampir terbang ke Kalimantan, hanya karena ingin ikut mengKaji, ingin menyimak, dan ingin terlibat dalam pusaran rasa Ngkaji Pendidikan.
Lalu aku bertanya dalam diam…
Apa yang membuat mereka rela datang sejauh ini?
Apa istimewanya Ngkaji Pendidikan, yg bahkan hanya sebuah pertemuan, tanpa imbalan, tanpa kemewahan, tanpa panggung besar?
Apa yg menjadikannya magnet begitu kuat, sehingga orang² rela mengorbankan waktu, tenaga, biaya, dan pikirannya hanya untuk duduk di lingkaran, mendengarkan, berdiskusi, dan merasa diperjalankan?
Aku menemukan jawabannya dalam suasana batin yg menyelimuti pertemuan ini.
Ngkaji bukan sekadar forum. Ia adalah perjalanan batin seorang pendidik.
Ia adalah momen ketika seorang pendidik bukan hanya menemukan materi baru, tapi menemukan dirinya sendiri.
Ia adalah ruang di mana seorang pendidik menyadari bahwa mendidik bukan hanya tentang mengajar, tapi tentang menjadi manusia yg lebih utuh.
Ia adalah pertemuan di mana kita tak sekadar berbagi gagasan, tetapi berbagi hati.
Di sini, guru2 tidak hanya hadir, mereka diperjalankan.
Di sini, pelukan bukan basa-basi, tapi penuh kasih.
Di sini, kita tidak sekadar berbicara tentang pendidikan, kita menjadikannya napas & kehidupan.
Dan aku sadar, inilah sebabnya.
Kita datang bukan hanya untuk mendengar.
Kita datang karena di sini, kita pulang.
Maka aku bertanya kepada teman²…
Bukankah ini yang kita cari?
Bukankah ini yang kita rindukan?
Kalau iya, maka mari terus berjalan.
Kita adalah saudara dalam pergerakan.
Dan rumah ini akan selalu terbuka untuk siapa saja yang merindukan kebermaknaan dan kebahagiaan.
#gurumeraki
#ngkajipendidikan
#kembalimendidikmanusia
#gerakansekolahmenyenangkan
disadur dari Grup wa GSM Purbalingga
0 Comments