Proses pembelajaran konvensional di pendidikan vokasi saat ini dirasa kurang optimal sehingga diperlukan pendekatan baru
dalam proses pembelajaran untuk menghadapi perkembangan dunia usaha dan industri ke depan yaitu:
- Memungkinkan pelatihan dalam lingkungan manufaktur yang nyata
- Modernisasi proses belajar dan membawanya lebih dekat dengan kondisi industri yang nyata
- Memanfaatkan proses dan teknologi di industri secara langsung untuk adopsi pengetahuan dan teknologi dalam proses manufaktur.
- Mendorong inovasi di bidang manufaktur dengan memperbaiki kemampuan pekerja,misalnya kemampuan penyelesaian masalah , kreativitas atau kemampuan berpikir sistem, calon pekerja yang memiliki kemampuan inovasi adalah pendorong utama daya saing manufaktur.(Eberhard Abele dkk, 2015).
Untuk mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja di masa depan maka tuntutan pembelajaran di SMK saat ini adalah:
- Menghasilkan karya produk kreatif yang layak jualb.
- Menumbuhkan wirausaha dengan secara hands on dan learning by doing (praktek langsung).
- Menggabungkan interaksi digital dan konvensional.
- Menggunakan pendekatan saintifik, inquiri, discovery, problem nyata, proyek, produksi dan TEFA.
- Pencapaian Kompetensi yang diakui dengan sertifikasi profesi.
- Menumbuhkan keterampilan abad 21
- Penguatan pendidikan karakter dan budaya industri
Untuk mengakomodasi berbagai tuntutan dunia usaha dan industri aga SMK rmenghasilkan lulusan yang kompeten tidak hanya link and match namun juga Plug and Play maka dikembangkan pembelajaran Teaching Factory. Teaching Factory (TEFA) adalah pembelajaran yang menghadirkan suasana yang mendekati lingkungan dan aktifitas industri sesungguhnya melalui kerjasama dengan industri dengan pembelajaran berbasis produk untuk menghasilkan lulusan yang kompeten, berkarakter berbudaya kerja dan berjiwa wirausaha melalui kegiatan produksi baik berupa barang atau jasa yang memiliki
standar perencanaan, prosedur dan pengendalian kualitas industri dan layak dipasarkan ke konsumen/masyarakat.(Fitrihana, N., 2017).
Pembelajaran TEFA merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kompetensi saat ini dan masa depan. Dewasa ini implementasi pembelajaran berbasis industri kembali meningkat dan banyak dipraktekkan di banyak negara untuk tujuan pendidikan, pelatihan maupun penelitian.(Fitrihana, N., 2017). Pembelajaran TEFA merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kompetensi saat ini dan masa depan. Dewasa ini implementasi pembelajaran berbasis industri kembali meningkat dan banyak dipraktekkan di banyak negara untuk tujuan pendidikan, pelatihan maupun penelitian.Perkembangan konsep TEFA yang mengarah pada gabungan pemahaman tentang TEFA dalam pengertian yang sempit
dan TEFA dalam pengertian yang lebih luas.
Konsep TEFA dapat diimplementasikan dalam banyak hal/cara yang berbeda guna mencapai kompetensi yang diharapkan. Konsep TEFA dalam arti sempit adalah memberikan pengalaman nyata padam lingkungan fisik sistem rantai nilai produk dimana para peserta didik bisa melakukan, mengevaluasi, dan merefleksikan hasil pekerjaannya sendiri. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas sesuai dengan perkembangan revolusi industri 4.0 maka TEFA tidak hanya dilakukan terbatas pada lingkungan fisik saja namun juga lingkungan virtual diantaranya adalah dengan cara :
- Sistem rantai nilai tambah produk (lingkungan, proses dan teknologi) dapat ditampilkan secara virtual.
- Interaksi dalam pembelajaran TEFA dapat dilakukan dengan memanfaatkan Teknologi komunikasi dan informasi (dalam jaringan)
- Poduk yang dihasilkan berupa jasa/layanan(Eberhard Abele dkk, 2015).
Pelaksanaan pembelajaran teaching factory tidak hanya dapat hanya dalam lingkungan fisik saja (luar jaringan) namun juga dapat dilakukan pembelajan dalam jaringan. Teaching factory dapat dilakukan dengan model kelas terbalik (Flipped Learning), Blended learning maupun adaptiv learning. Rekayasa lingkungan virtual.menggunakan augmented and virtual reality (AR/VR) ataupun berbagai jenis simulasi digital lainnya. Kemajuan teknologi ini sangat membantu dalam menciptakansimulasi lingkung kerja yang nampak nyata pada peserta didik.
0 Comments