Kurikulum Skansika

Bapak/ Ibu dapat mengakses berkatan dengan: Struktur Kurikulum, Agenda Kegiatan, Kalender Pendidikan, Pembagian Waktu KBM, Jadwal Blok dan lain sebagainya

Sarastiana,MBA

Waka kurikulum

Yiyit Rastowo

Perencanaan dan TEFA

Prihatin Puji R.

Supervisi dan Penilaian

Innar Sholata

Perencanaan dan TEFA

Sri Nurhidayati

Penilaian

Dian Pramukti

Admin Penilaian

Nurhabib Umar

PBM Penilaian

Simulasi Rekrutmen Tenaga Kerja (SENJA)

Tes Fisik, Screening Kesehatan Psikotes Pembuatan Surat Lamaran Kerja Pembuatan CV Wawancara Mengadopsi tes berbasis proyek dengan mengintegrasikan tes fisik, screening kesehatan, psikotes berbasis Android, penilaian dokumen lamaran, dan wawancara menciptakan sistem rekrutmen yang jauh lebih akurat dan relevan. Sistem ini tidak hanya menguji apa yang diketahui kandidat, tetapi juga apa yang bisa mereka lakukan dalam kondisi kerja yang disimulasikan, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas perekrutan dan kesuksesan organisasi.
Dalam lanskap rekrutmen modern yang semakin kompetitif, perusahaan mencari cara inovatif untuk menilai kandidat secara holistik—bukan hanya dari aspek kognitif atau pengalaman, tetapi juga kesiapan fisik dan mental serta keterampilan praktis. Untuk menjawab tantangan ini, kami memperkenalkan kerangka seleksi berbasis proyek yang komprehensif, disingkat SENJA, yaitu: 
Screening Kesehatan 
Evaluasi Fisik 
Nilaikinerja (Assessment Praktis: Pembuatan CV & Surat Lamaran) 
Jalur Psikotes (Psychological Test berbasis Android) 
Analisis Wawancara (Tes Wawancara) 

Model SENJA mengubah proses rekrutmen yang terfragmentasi menjadi satu proyek penilaian yang terintegrasi, dirancang untuk menguji kesiapan kandidat di berbagai dimensi pekerjaan. 

Konsep Inti: 
Seleksi Berbasis Proyek Pendekatan berbasis proyek (PBA - Project-Based Assessment) ini tidak hanya menilai apa yang diketahui kandidat (knowledge) tetapi juga apa yang dapat mereka lakukan (skills) di bawah simulasi tekanan kerja. Seluruh tahapan SENJA dianggap sebagai "proyek" di mana kandidat harus menunjukkan performa terbaiknya. 

1. 🩺 Screening Kesehatan (S) dan Evaluasi Fisik (E) 
Kesehatan dan kebugaran sering diabaikan, padahal ini adalah fondasi penting untuk kinerja yang stabil dan jangka panjang. Screening Kesehatan (S): Meliputi serangkaian tes kesehatan standar (misalnya, tekanan darah, penglihatan, riwayat penyakit) untuk memastikan kandidat tidak memiliki kondisi yang secara signifikan dapat menghambat pekerjaan atau berpotensi membahayakan lingkungan kerja. Evaluasi Fisik (E): Untuk posisi yang menuntut mobilitas atau ketahanan (misalnya, di lapangan, manufaktur, atau layanan darurat), tes ini menilai kebugaran dasar, daya tahan, dan ketangkasan melalui serangkaian tes fisik yang relevan dengan tugas pekerjaan. 



2. 📝 Nilai kinerja: 
Assessment Praktis (N) Tahap ini menguji kemampuan praktis kandidat dalam komunikasi profesional tertulis, yang merupakan gerbang pertama dalam dunia kerja. Pembuatan CV dan Surat Lamaran Kerja: Kandidat diberikan skenario pekerjaan fiktif (atau nyata) dan diminta untuk membuat Curriculum Vitae (CV) dan Surat Lamaran Kerja yang ditujukan untuk posisi tersebut. Penilaian: Fokusnya adalah pada relevansi konten, struktur profesional, kejelasan bahasa, dan kemampuan self-marketing (menjual diri) melalui tulisan. Ini menilai tidak hanya kemampuan formatting, tetapi juga pemahaman kandidat terhadap persyaratan pekerjaan. 

3. 📱 Jalur Psikotes berbasis Android (J) Psikotes yang diimplementasikan melalui platform Android menawarkan efisiensi, standarisasi, dan jangkauan yang lebih luas, memungkinkan penilaian real-time. Jenis Tes: Meliputi tes kepribadian (misalnya, Big Five, DISC), penalaran logis, dan penalaran numerik, yang disajikan dalam format digital interaktif. Manfaat: Meminimalkan potensi kecurangan, mempercepat proses penilaian, dan menggunakan algoritma canggih untuk memetakan profil psikologis kandidat dengan lebih akurat sesuai kebutuhan pekerjaan. 



4. 🗣️ Analisis Wawancara (A) Tes wawancara adalah puncak dari proyek SENJA, tempat semua elemen penilaian sebelumnya dikonfirmasi dan disintesis. Pendekatan Wawancara: Wawancara menggunakan pendekatan behavioral (berbasis perilaku) dan situasional. Pewawancara akan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan hasil tes sebelumnya (Psikotes, CV, Surat Lamaran) dan reaksi kandidat terhadap tantangan fisik/kesehatan. Contoh: "Berdasarkan CV Anda, ceritakan bagaimana pengalaman X di pekerjaan sebelumnya dapat membantu Anda mengatasi situasi Y di posisi ini." Atau, "Mengingat hasil tes kebugaran Anda, bagaimana Anda akan mengelola beban kerja yang intens dan membutuhkan ketahanan fisik?" Tujuan: Untuk menilai kemampuan komunikasi lisan, pemecahan masalah, kecocokan budaya (cultural fit), dan kedalaman motivasi kandidat.

0 Comments