Pemerintah Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, memiliki visi mewujudkan Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia
Emas 2045 dan delapan misi yang disebut Asta Cita. Untuk mendukung terwujudnya
visi tersebut, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mengemban tugas untuk
mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang selaras dengan misi Asta Cita
keempat yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
SDM unggul tersebut harus mempunyai delapan karakter utama bangsa yakni: religius,
bermoral, sehat, cerdas dan kreatif, kerja keras, disiplin dan tertib, mandiri, serta bermanfaat. Delapan karakter utama bangsa ini dapat tercapai melalui pembiasaan yang
harus dilakukan oleh anak setiap hari sehingga membudaya. Jika kebiasaan ini diterapkan bertahun-tahun maka akan terinternalisasi pada diri anak menjadi karakter.
Pembiasaan yang harus dilakukan oleh anak setiap hari disebut dengan tujuh kebiasaan
anak Indonesia hebat, yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan
bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.
Tujuh kebiasaan ini diharapkan dapat terlaksana setiap hari, berkelanjutan, hingga menjadi budaya, dan terinternalisasi menjadi karakter. Pembentukan karakter ini membutuhkan waktu dan keterlibatan berbagai pihak terutama keluarga, satuan pendidikan,
masyarakat, dan media.
Oleh karena itu, dibutuhkan panduan bagi pihak keluarga (Orang tua/wali) dan satuan
pendidikan (pendidik dan tenaga kependidikan) agar dapat:
1. memahami manfaat penerapan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat;
2. mengetahui perannya dalam membentuk tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat; dan
3. melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan tujuh kebiasaan anak Indonesia
hebat secara berkala
0 Comments