Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dapat membentuk karakter, potensi, dan masa depan seseorang. Oleh karena itu, pendidikan harus diselenggarakan dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setiap individu.
Salah satu tokoh yang kita kenal di bidang pendidikan adalah Ki Hadjar Dewantara. Beliau merupakan pahlawan pendidikan nasional Indonesia yang mempunyai pengaruh besar dalam sejarah perjuangan bangsa. Beliau merupakan pendiri Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang mengembangkan konsep pendidikan, khususnya sistem among. Sistem among merupakan pendidikan yang berpihak kepada murid, yang memberikan kebebasan, kreativitas dan tanggung jawab kepada mereka. Sistem among ini juga menghargai kodrat alam, kebudayaan, dan kebangsaan sebagai landasan pendidikan.
Mempelajari pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan yang berpihak pada murid.
Terdapat beberapa contoh nyata dari penerapan pemikirannya dalam pembelajaran di kelas. Sebagai bentuk melakukan pembelajaran yang lebih baik dan bermakna.
Pada pendidikan CGP (Calon Guru Penggerak) Pembelajaran yang dilaksanakan di kelas harus berpusat pada siswa, sehingga siswa mencari informasi yang diperlukan untuk memahami materi yang sedang disampaikan oleh guru. Beberapa asas dalam pendidikan yang dianut oleh Ki Hadjar Dewantara, yaitu:
- Asas Kemerdekaan: Pendidikan harus memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan diri mereka sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Pendidikan juga harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dari pengalamannya sendiri dan pengalaman orang lain.
- Asas Kodrat Alam: Pendidikan harus sesuai dengan hukum alam dan kodrat zaman. Pendidikan juga harus memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan sebagai media belajar.
- Asas Kebudayaan: Pendidikan harus mengembangkan nilai-nilai budaya lokal dan nasional sebagai identitas bangsa. Pendidikan juga harus menghormati keragaman budaya sebagai sumber kekayaan dan kearifan.
- Asas Kebangsaan: Pendidikan harus menumbuhkan rasa cinta tanah air dan semangat nasionalisme sebagai wujud loyalitas terhadap negara. Pendidikan juga harus membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi pembangunan bangsa.
- Asas Kemanusiaan: Pendidikan hendaknya mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan universal sebagai landasan moral dan etika. Pendidikan juga harus mendorong siswa untuk berperan aktif dalam menyelesaikan masalah sosial dan kemanusiaan.
Menghargai kebebasan, kreativitas, dan tanggung jawab siswa. Karena siswa membutuhkan kebebasan dalam belajar dan mengembangkan kreativitas yang dimilikinya. Tak lupa siswa juga mempunyai tanggung jawab baik di dalam kelas maupun sekolah. Pengetahuan baru bahwa pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Termotivasi untuk terus belajar dan berkembang sebagai guru serta warga negara yang baik.
Adapun tindakan-tindakan yang bisa diterapkan untuk menerapkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah dengan mengubah metode pembelajaran saya untuk beradaptasi dengan sistem among. Dalam pembelajaran nantinya, saya akan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual dan berbasis masalah untuk mengajarkan materi tentang permasalahan sosial di Indonesia. Dimana sebagai guru saya dapat memberikan konteks permasalahan, misalnya tentang kemiskinan, kesenjangan, korupsi, intoleransi, atau konflik. Kemudian saya (guru) membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil dan memberikan tugas untuk mencari informasi, analisis dan solusi terkait masalah tersebut. Siswa dapat menggunakan sumber-sumber belajar yang relevan, seperti buku, internet, media massa, atau narasumber. Siswa juga dapat menghubungkan permasalahan tersebut dengan kodrat alam dan kebudayaan. Siswa kemudian dapat mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas dan mendiskusikannya dengan siswa lain. Saya (guru) memberikan umpan balik dan penilaian yang holistik dan formatif. Sehingga siswa dapat berpartisipasi aktif dan bekerjasama dalam proses pembelajaran.
Selain itu, saya juga akan menginspirasi pembelajaran saya dengan beberapa konsep lain dari Ki Hadjar Dewantara, yaitu:
Menggunakan Teori TRIKON: Teori ini merupakan singkatan dari Tri Pusat Pendidikan (keluarga, sekolah dan masyarakat), Tri Tunggal Pendidikan (guru, murid dan lingkungan), dan Tri Krama Pendidikan (ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani). Teori ini mengajarkan bahwa pendidikan harus melibatkan semua pihak yang berkepentingan yaitu orang tua, guru, murid, dan masyarakat. Pendidikan juga perlu menciptakan suasana yang kondusif bagi proses belajar mengajar, yaitu guru sebagai teladan, murid sebagai subjek aktif, dan lingkungan sebagai sumber belajar. Pendidikan juga harus menerapkan prinsip kepemimpinan yang efektif, yaitu guru sebagai pembimbing di depan, penggerak di tengah, dan pendorong di belakang.
Menumbuhkan Daya Cipta (Kognitif), Daya Rasa (Afektif) dan Daya Karsa (Psikomotor): Konsep ini mengajarkan bahwa pendidikan hendaknya mengembangkan tiga aspek utama dari potensi manusia, yaitu daya cipta (kemampuan berpikir), daya rasa (kemampuan merasakan), dan daya karsa (kemampuan bertindak). Pendidikan harus memberikan stimulus yang dapat merangsang daya cipta siswa untuk mencari pengetahuan baru dan menyelesaikan masalah. Pendidikan harus memberikan pengalaman yang dapat menumbuhkan daya rasa siswa untuk menghargai nilai-nilai estetika dan emosional. Pendidikan harus memberikan kesempatan yang dapat mengasah daya karsa siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam kehidupan nyata.
Membentuk Pribadi yang Mandiri: Konsep ini mengajarkan bahwa pendidikan harus membentuk pribadi siswa yang mandiri dalam arti luas. Pribadi yang mandiri adalah pribadi yang memiliki kemampuan untuk mengatur diri sendiri secara fisik, mental, sosial, dan spiritual. Pribadi yang mandiri juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-ubah. Pribadi yang mandiri juga memiliki kemampuan untuk berkontribusi bagi kemajuan diri sendiri dan orang lain.
Pendidikan Harus Relevan dengan Kehidupan: Konsep ini mengajarkan bahwa pendidikan harus relevan dengan kehidupan siswa saat ini dan masa depan. Pendidikan harus memberikan materi-materi yang sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan siswa. Pendidikan harus memberikan metode-metode yang efektif dan menyenangkan untuk membantu siswa memahami dan menguasai materi-materi tersebut. Pendidikan juga harus memberikan aplikasi-aplikasi yang bermanfaat dan berguna untuk menghubungkan materi-materi tersebut dengan kehidupan nyata.
Dengan demikian, kita dapat melihat betapa pentingnya mempelajari pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan yang berpihak pada murid. Pemikiran beliau dapat membimbing dan menginspirasi kita untuk melakukan pembelajaran yang lebih baik dan bermakna bagi diri kita sendiri dan orang lain. Refleksinya juga dapat membantu kita untuk menghargai kebebasan, kreativitas, dan tanggung jawab siswa dalam belajar.
0 Comments